EDUPUBLIK JABAR Mencerdaskan Bangsa
EDUPUBLIK, Kab Bandung – Sosok Toni Toharudin yang kini masuk 1 dari 9 bakal calon rektor Unpad periode 2019 – 2024, ketika hadir di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa (3/9/2019), Pasir Impun, Kabupaten Bandung, angkat bicara soal strategi bagaimana menggapai lembaganya agar segera masuk di ‘area’ 500 perguruan tinggi terbaik kelas dunia.
“Ciptakan manajemen berbasis komunitas. Ini memungkinkan seluruh civitas akademika punya tanggung jawab demi memajukan Institusi. Wujudkan pola kepemimpinan yang mengayomi, serta arahkan civitas akademika berkarya secara optimal. Prinsipnya pemimpin itu harus menjadi komunikator handal dan efektip. Percayalah, ini akan menjadikan tim merasa aman, dan memunculkan partisipasi aktif yang natural,” paparnya yang sehari-hari dikenal sebagai dosen statistika FMIPA UNPAD, juga Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah.
Suasana konpers sore itu yang berlangsung di kediaman Eka Santosa. Tokoh yang satu ini yang telah lama dikenal sebagai tokoh lingkungan hidup dan budaya, yang juga alumni Unpad, sepertinya memantik Toni tatkala beberapa pewarta bertanya tentang peran Unpad dalam konteks pewarisan dan pengembangan budaya Sunda khususnya.
Menjawab pertanyaan ini, Toni secara gamblang berkomitmen bahwa Unpad dengan ciri khas sebagai salah satu center of excellence di Jabar:”Pendidikan bahasa dan budaya Sunda, harus dikembangkan hingga diminati oleh mahasiswa asing, misalnya. Program S-3 dengan dukungan beasiswa memadai untuk berbagai program studi harus lebih digalakkan.”
Dalam konteks yang berbeda, Toni masih memberikan perhatian pada pentingnya transparan, akuntabel, reformulasi kebijakan renumerasi, termasuk peningkatan kesejahteraan pegawai.
“Kita harus membawa Institusi UNPAD menjadi Perguruan Tinggi dengan daya saing tinggi (global). Caranya, melalui peningkatan jumlah publikasi dan inovasi di bidang pengetahuan dan teknologi. Ke depan, harus bisa menjadi Pusat Pengembangan Inovasi Keilmuan dan Teknologi,” ujarnya yang diamini Eka Santosa.
Lainnya, dalam konpers yang bernuansa diskusi dengan para pewarta, Toni amat berhasrat Unpad mampu melahirkan generasi unggul. “Kita harus bahu membahu membangun jejaring dengan peneliti terbaik kelas dunia. Di antaranya melakukan akselerasi publikasi Internasional, pun membentuk International Advisory Board pada setiap level. Ini demi akselerasi riset. Semua ini mewujud berupa hasil riset multidisiplin yang khas dan mendunia,” urainya sambil menambahkan –“Upayakan peningkatan dan percepatan program doctor. Ini melalui penerapan pemberian beasiswa program doktoral (S3). Lalu, membebaskan biaya kuliahnya, dengan mempersyaratkan terbit di jurnal bereputasi minimal 3 kali selama mengikuti pendidikan.” [sa/hs]
