hari ini :

Home » Lingkungan » Kondisi Ipal Terpadu MCAB Tergenang Air Limbah

Kondisi Ipal Terpadu MCAB Tergenang Air Limbah

EDUPUBLIK, Kabupaten Bandung – IPAL Terpadu milik PT Mitra Citarum Air Biru (MCAB) yang sekitar seminggu lalu terkena penutupan 8 pipa saluran yang terletak di sungai Cisuminta, Jalan Cisirung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung oleh jajaran Satgas Citarum Sektor 7 pada hari Kamis 5 September 2019 lalu saat ini terlanda denangan air hingga mengakibatkan bau yang menyengat.

“Saat ini kondisi MCAB sudah tergenang banjir oleh air limbah dan menjadi permasalahan karena berakibat terciumnya bau yang mengganggu masyarakat sekitar. Kondisi ini akibat posisi MCAB lebih rendah dari sungai hingga terkena banjir,” kata Kolonel Kav. Purwadi selaku Komandan Sektor 07 satgas Citarum Harum saat memberikan keterangan kepada awak media terkait kondisi IPAL Komunal MCAB yang saat ini tengah tergenang air.

Kolonel Kav. Purwadi selaku Komandan Sektor 07 yang ditemui di posko pada ahri Kamis sore (12/9/2019) menjelaskan bahwa tergenangnya area IPAL Terpadu MCAB disebabkan luapan air sungai yang berada persis di samping lingkungan MCAB.

“Luapan air sungai mengalir ke area IPAL MCAB, yang mengakibatkan pengolahan bakteri (biologi) tenggelam, dan Dissolved Air Flotation (DAF) sudah malfunction dengan luapan air mencapai satu meter,” papar Purwadi.

Ada indikasi bahwa luapan sungai Cisuminta mengandung limbah yang berwarna hitam pekat dan PH
air diatas 10 setelah dilakukan penutupan di sungai Cisuminta. “Berarti pabrik yang nakal masih melakukan tindakan yang merugikan dan perlu ditindak,” kata Purwadi. “Saat ini MCAB beroperasi hingga diduga perusahaan yang ada di wilayah ini masih membuang limbah sembarangan”, ujarnya.

Purwadi mengungkap bahwa ada belasan pabrik tekstil dan makanan yang berada di sepanjang sungai Cisuminta. “Kita tidak tahu pipa dari pabrik mana saja yang melakukan tidakan tersebut,” katanya.

Purwadi juga menyebutkan bahwa seharusnya ada yang tahu, 8 saluran limbah yang ditutup di sungai Cisuminta itu  milik perusahaan mana. “Dinas LH melalui data proses perijinan, serta dokumen-dokumen yang diurus oleh perusahaan mungkin akan tahu”,paparnya.

Kekhawatiran akan terjadi banjir akibat luapan sungai ke wilayah perumahan ke warga maenjadi hal yang harus dipikirkan saat ini.” Jika sudah sampai ke jalan  mungkin akan meluap ke RW 01 Kelurahan Pasawahan. Namun saat ini  sudah ada parit yang bisa tembus ke sungai Cisuminta juga”, jelas Purwadi.

Pihaknya (satgas Citarum Harum) tidak ingin kejadian ini terus  berlarut larut dan akan mengundang dan mengadakan pertemuan lagi dengan para pengusaha pemilik perusahaan. “Besok saya akan undang dan akan  melibatkan Gakkum dan Dinas LH juga supaya bisa secepatnya dapat menyelesaikan persoalan ini”, pungkasnya.

Lucky Tjandradinata selaku direktur PT. MCAB menegaskan bahwa IPAL terpadu PT MCAB adalah  korban. “Bukan MCAB yang buang, MCAB menjadi korban”, ungkap pria yang akrab disapa Aan saat dihubungi melalui pesan WA. Menurutnya saluran Cisuminta dicor karena ada oknum-oknum perusahaan yang buang limbah kesana, bahkan dari kejadian ini pihak pengelola “Saya akan  meminta mereka stop produksi sambil menunggu Cisuminta dibuka kembali”, pungkas Aan.[red]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

shares