EDUPUBLIK, Bandung Barat – Ditengah persoalan yang telah menjadi pemberitaan bahwa khusunya di wilayah Bandung Barat (KBB) tidak sedikit masyarakat sudah menderita akibat dampak dari wabah virus covid 19 yang melanda, dengan kondisi ini masyarakat berharap segera mendapatkan bantuan sembako atas kebijakan dari Pemerintah Bandung Barat karena juga akibat dampak pembatasan sosial Bersekala besar (PSBB).
Fauji (GMBI) selaku koordinator GP2VC menyatakan bahwa setelah melakukan investigasi bersama team di duga adanya kelalaian atas kinerja Dinsos yang tidak propesional sehingga berdampak pada citra Pemerintah KBB, padahal launching pendistribusian sembako untuk masyarakat Bandung Barat sudah diumumkan, namun baru kurang lebih 10% saja yang dilaksanakan dari stock yang harus didistribusikan. Hal tersebut jelas mengundang polemik di tengah masyarakat yang memang sangat menanti dan berharap bantuan datang dari pemerintah.
Sambung Pice Rivai (LMP) wakil koordinator GP2VC Dinsos harus segera melanjutkan program pendistribusian sembako untuk menjawab kondisi di tengah tengah masyarakat, “Mengenai validasi data itu jangan di jadikan alasan tersumbatnya pendistribusian sembako tentunya banyak solusi donk”, Ujarnya.
“Sampai kapan masyarakat menunggu bantuan dari pemda KBB, sedangkan pemerintah daerah langsung melalui Bupati KBB sudah memberi perintah kepada Kadinsos agar segera menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang berhak, tetapi dinas sosial KBB lambat sekali mengeksekusi perintah bupati, dan juga DPRD atau Panitia Kerja (Panj) Covid 19 tentunya harus lebih Peka terhadap kondisi masyarakat sekarang”,pungkas Pice.[red]