hari ini :

Home » Uncategorized » Pangdam III Siliwangi, Revitalisasi Sungai Citarum:  Kualitas Air itu Berkaitan Mutu SDM

Pangdam III Siliwangi, Revitalisasi Sungai Citarum:  Kualitas Air itu Berkaitan Mutu SDM

photo credit: (ki-ka) Harri Safiari forum DAS citarum bidang media, Si Kabayan Nyintreuk, Seniman Bengal yang “nyambi” jadi dosen FSRD – ITB, Tisna Sanjaya, Pangdam III Siliwangi, Mayjen Doni Monardo / dok. Akbar

EDUPUBLIK, Kab Bandung  – Paparan Pangdam III Siliwangi, Mayjen Doni Monardo tampak menyentak bagi ratusan hadirin, di antaranya ada “tuan rumah” Bupati Bandung, Dadang Nasser. Peristiwa ini terjadi saat usai testimoni para pegiat lingkungan dan birokrat, yang semuanya tertuju – bagaimana memulihkan kondisi sungai Citarum?”Bangsa kita sedikitnya harus berpedoman pada empat faktor, demi bersaing di tingkat global. Tumpuannya  ke genetika (keturunan), pendidikan, kualitas air dan makanan, serta lingkungan dan kesehatan,” kata Doni Monardo yang datang dengan jajarannya.

Eksplisit, betapa kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) amatlah ditentukan oleh faktor yang selama ini kerap disepelekan. Kualitas air besih sangatlah menentukan.”Lihatlah di negeri Jerman sana. Telah lama mereka merekayasa air bersih secara serius. Hasilnya, SDM mereka termasuk yang unggul di dunia,” terang Doni Monardo yang menjelaskannya secara runtun argumennya.

Lengkapnya, paparan di atas berlangsung pada Minggu, 3 Desember 2017 di sebuah lapangan rumput di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, dengan tajuk acara Sabilulungan Melindungi Citarum. Ratusan prajurit TNI mendominasi, mereka tampak serius menyimak apa kata komandan tertinggi di wilayah Jabar.

photo credit: penanaman pohon di samping situ Cisanti hulu sungai Citarum / dok. Akbar

“Ruhnya kita kembalikan secara terpadu dengan satu komando. Ini yang selama ini tidak ada dalam semua program pembenahan sungai Citarum. Pak Gubernur itu komandonya ,” lagi kata Pangdam III Siliwangi sambil menambahkan – “Mari kita kerjakan tanpa setengah-setengah.”

Pengungkapan Pangdam III Siliwangi yang katanya terinspirasi oleh revitalisasi hutan Amazon di Brazil, Amerika Selatan serta keterlibatan tentara dalam membenahi eko sistem di berbagai negara: “Ini patut diacungi jempol. Sudah lama kami tunggu komando seperti ini,” kata Pendi (32) yang berbaju loreng dari FKPPI sambil diamini beberapa rekannya.

Lainnya, sejumlah petani sayur-mayur asal Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, yang puluhan tahun bercocok tanam di lereng gunung di sekitar hulu sungai Citarum:”Kami mau dengar dulu apa kata orang-orang penting ini. Kalau ada pengganti mata pencaharian, kamu mau berubah,” seru Endang (37) yang ditimpali rekan-rekannya – “Itu tadi pengakuan kelompok tani Sarongge dari Cianjur, bagus tuh buat solusi kami. Tinggal dilaksanakan saja, bimbinglah kami.”

Si Kabayan Nyintreuk “Now”

Ada yang cukup menarik dari pertemuan ini, hadir Si Kabayan Nyintreuk, Seniman Bengal yang “nyambi” jadi dosen FSRD – ITB, Tisna Sanjaya: “Saya tersanjung, ada idea yang sama soal keprihatinan mendalam untuk nasib sungai Citarum. Ini kan, sejauh mana level peradaban kita dalam menyikapi alam sekitar. Saya bersedia bekerjasama menggugah warga merevitalisasi sungai kesayangan kita.”

Doni Monardo uniknya, masih sempat menamai branding baru Si Kabayan Nyintreuk dengan ujaran tambahan Si Kabayan Now. Yang dituju, tak urung mengapresiasinya. “Sesegera mungkin bisa tayang lagi di Kompas TV. Tadi sudah saya kontak Rosiana Silalahi,. Kabayan zaman now, semoga bisa menggugah semua kalangan untuk mencintai sungai Citarum yang perlu kita benahi bersama,” ujar Doni yang langsung menuai gemuruh tepuk tangan dari ratusan hadirin.

Bagi Tatang (45) warga Kertasari mengetahui kehadiran Si Kabayan Nyintreuk, spontan ia berkomentar dari deretan bangku belakang:”Nah, Si Kabayan nanti kalau ada lagi di TV, biar nyintreuk tuh sama yang suka merusak sungai Citarum.”

Alhasil, upaya Doni Monardo yang terbilang all out, banyak diparesiasi berbagai kalangan yang hadir di lapangan rumput di Desa Tarumajaya, Kertasari. “Kita buktikan dalam waktu enam bulan, sungai Citarum mulai bersih. Tapi kami juga mau terjun membantu di lapangan sama tentara,” kata Yerna (19) remaja yang tinggal di perkebunan Kertasari. (HS)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*