EDUPUBLIK, Kab. Garut – Bupati Garut, Rudi Gunawan, tatkala menerima kunjungan pengurus Lembaga Pencinta Lingkungan Hidup Indonesia Metamorphosis (LPLHI Metaz), Gerakan Hejo, dan relawan pendampingan disabilitas, di Pendopo Kabupaten Garut (1/12/2017), menyatakan keberadaan lembaga pendampingan bagi kaum disabilitas, adalah suatu keniscayaan.
“Mereka harus didampingi oleh kalangan non disabilitas, agar kehidupannya lebih maju. Hal ini telah diamanatkan Undang-undang RI No. 8 tahun 2016, tentang Hak-hak disabilitas.”
Dalam kesempatan ini, Rudi mengingatkan sekaligus merasa prihatin, betapa sulit penyandang disabilitas hidup di era globalisasi. “Terutama bila tidak timbul empati mendalam dari kaum non disabilitas.”
Solusi langsung untuk mengatasi permasalahan ini, Rudi Gunawan pada tahun anggaran 2018 berencana membangun rumah sakit, dan rumah seni bagi kaum disabilitas.
Sekjen LPLHI Metaz’ Agus Wahyudin, yang telah dua tahun melakukan pendampingan terhadap kaum disabilitas, menjelaskan:” Mereka telah dibina di sektor usaha, pendidikan, seni, kebudayaan, agama, juga berwiraswasta.”
Sementara Tubagus Santika aktivis dari Gerakan Hejo DPD Kab. Garut, walaupun organisasinya fokus di bidang lingkungan:”Dalam menjalankan visi dan misinya menggarap juga unsur ekologi, edukasi, dan ekonomi. Semua ini demi peningkatan kesejahteraan warga.”
Lebih jauh menurut Agus, guna penguatan lembaganya dalam menggerakan programnya, telah menggandeng lembaga lain seperti:Karang Taruna, Yayasan Pinus, Yayasan CBB, Radio Komunitas RMC, Koperasi Sauyunan, dan Gerakan Hejo.
Uniknya, menurut Agus dalam penutupan paparannya yang didampingi rekannya Tugabus Santika, LPLHI Metaz punya moto khas yang memotivasi kegiatannya, yaitu:“Kita Mengajak Bukan Mengejek, Kita Mencari Solusi Bukan Mencari Sensasi dan A2KA (aku ada, kamu ada), tandasnya. (Rls/ML/HS)