hari ini :

Home » Hukum » SPBU Kebon Kawung Ditertibkan PT KAI Daop 2 Bandung – Pengacara Penyewa, keberatan

SPBU Kebon Kawung Ditertibkan PT KAI Daop 2 Bandung – Pengacara Penyewa, keberatan

photo credit: pembongkaran SPBU Kebon Kawung / dok. Akbar

EDUPUBLIK, Bandung – Di SPBU Kebon Kawung yang ditertibkan PT KAI Daop 2 Bandung pada 6 Maret 2018 di Jl. Kebon Kawung Bandung, menurut Suwignyo, pengelola SPBU ini sejak tahun 1994, masih ada BBM:”Ada 938 liter premium, 536 liter solar, dan 349 liter pertamax. Katanya, mau disedot dan dipindahkan sama penertib hari ini juga.”

Pernyataan bernada lirih dari Suwignyo muncul disela-sela pembongkaran SPBU No. 34 – 40109 (Kebon Kawung) milik UD Mahkota atas nama Tubagus Setiawan di lahan seluas 1700 meter persegi. Katanya, Tubagus ini anak mantan Kapolri Jenderal Pol Mochammad Sanoesi (1986-1991).

Pembongkaran kali ini diklaim sebagai penertiban oleh PT KAI Daop 2 Bandung, Namun, fakta di lapangan disebut sebagai eksekusi liar, terutama oleh pihak yang mewakili UD Mahkota. Menurut Riri Angelita (43) yang mewakili keluarga Tubagus Seriawan, eksekusi itu tanpa disertai surat penetapan dari PN Bandung.

photo credit: Riri Angelita yang mewakili keluarga Tubagus Setiawan: eksekusi itu tanpa disertai surat penetapan dari PN Bandung / dok. Akbar

“Dalam menegakkan hukum, jangan melanggar hukum,”kata Riri dengan gestur sengit ketika berdebat dengan petugas dari PT KAI Daop 2 Bandung. Perdebatan sengit ini sempat memanas, ketika bangunan kantor di area SPBU diruntuhkan. Hasilnya, dalam tempo sekejap alat berat, meluluh-lantakan area SPBU Kebon Kawung yang berdiri sejak 1994.

Menurut Suwignyo pula:”Sejak 1970-an kerjasama ini baik-baik saja. Mulai muncul ketidaksepahaman pada tahun 2004.”

Jeda Sejenak

Ada yang menarik ditengah-tengah peluluh-lantakkan ini, sempat jeda sejenak. “Di bangunan yang diruntuhkan ini, masih ada barang-barang kami. Coba, pertimbangkanlah…,” kata Riri dengan suara setengah berteriak layaknya menghiba. Yang terjadi, ditengahi pengacara UD Mahkota, Falaki Kartono M. S.H. Ke pihak polisi pengacara ini dan Nurhadi beserta kawan-kawannya dari LSM CADAS (Ciri Aspirasi Dari Abdi Sanagara), memohon untuk mengambil barang-barang pribadi di dalam kantor eks SPBU ini.

”Ya, hentikan sejenak. Kita bantu mengambil barang-barang,” kata salah satu perwira polisi. Sejenak ada jeda, puluhan orang dari pihak UD Mahkota, tanpa komando menggotong properti seperti mebelair dan barang lainnya dari dalam kantor. Sejurus kemudian, bekas lahan pom bensisn ini, bak baru terkena pertempuran dahsyat. Aneka barang teronggok di segala sudut.

Muasal Masalah itu

Menurut Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung, Joni Martinus yang tampil di lapangan mengawal eksekusi ini:”Penertiban eks pom bensin Kebon Kawung, baru bisa dilakukan hari ini. Pokoknya, prosesnya panjang. Ini sudah tidak diperpanjang sejak 2004, keputusan hukumnya pun sudah inkrah …”

Ditelisik sepintas pangkal maslaha sewa-menyewa ini, katanya berawal dari “gagal paham” kedua belah pihak. Peroalan ini seiring waktu, masuk ke ranah hukum di PN  Bandung.

Pada pihak lain Riri Angelita dengan kegigihannya menyatakan:“Kami sesalkan mana penetapan dari PN Bandung untuk eksekusi yang kemudian mereka sebut penertiban. Semua ini tak mampu mereka tunjukkan. Kami sangat sesalkan PT KAI, dimana keberpihakannya untuk warga yang ingin berusaha di jalur yang benar?”

Sekaitan dengan silang pendapat menyoal eksekusi yang kemudian dianggap sebagai penertiban oleh pihak PT. KAI:”Kami akan melakukan keberatan melalui jalur hukum lanjutan. Secepatnya, kami laporkan ketidakadilan ini ke pihak yang berwenang,” ujar Falaki.

Sementara itu Dadang (52) salah satu pedagang kecil, hanya beberapa meter dari Pom Bensin Kebon Kawung merasa khawatir, bangunan yang ditempatinya setiap saat bisa diruntuhkan seperti tetangganya pom bensin ini. Kala ditanya dengan siapa dan sejak kapan Dadang menempati bangunan dengan status sewa ini? “Aduh, jangan tanya-tanya soal ini. Kami ini kan hanya orang kecil. Pokoknya ada orang dalam di sana. Mudah-mudahan kami ini aman-aman saja…,” tutupnya sambil menunjuk area stasiun KA Bandung. [HS]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*