EDUPUBLIK, KBB – Gelora bermusik kawula muda Bandung, seperti kata idiom zaman now – gak ada matinye! Aneka genre atau aliran musik apa pun, kerap menggeliat. Salah satu buktinya, pada 23 hingga 24 Maret 2018 di kawasan wisata The Lodge Maribaya di Desa Cibodas Lembang Kabupaten Bandung Barat, digelar kompetisi musik akustik bertajuk Rhytm of The Pines Vol 2. Pesertanya, lebih dari 50, setelah diseleksi tinggalah sekitar 16 band akustik.
Siapa lagi penyelenggaranya, kalau bukan The Logde Maribaya, dan The Lodge Foundation. Pemilik kawasan wisata ini Heni Smith, sudah kondang sejak 2015 lalu mendirikan spot ini, salah satunya didedikasikan demi pengembangan kualitas hidup warga Cibodas Lembang.
Lalu, pendukung lainnya, ada Khitarra Toko Gitar Akustik, Satoe Komunika Event Organizer, TIga Negeri Music House, dan le minerale. “Tahun lalu finaslisnya 20, sekarang pada 2018 ada 16 band. Kini lebih ketat,” kata Opik yang termasuk bagian penyelenggara di ajang ini.
Turut menambah bobot kompetisi musik ini, ada tiga juri senior yang sudah lama malang-melintang di dunia musik dan tarik suara. Mereka itu Noey “Java Jive”, Dodo “D’cinnamon”, dan Erlan “Wachdach Band”. Juri yang terakhir ini, sehari-hari berkiprah sebagai Ketua BMC (Bandung Music Council).
Yang istimewa di ajang tahunan kali ini, hadir finalis Badikcoustik Band. Mereka ini selama dua hari mampu memikat para penonton. Penampilannya bernuansa khusus – formasi “tempur”! Penyebabnya, mereka sehari-hari tergabung pada Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir, di Cilandak Jakarta.
“Kami datang dengan surat khusus Sprint Danmenbanpur – 2 Mar No Sprint 2/5/III/2018, tanggal 22 Maret 2018,” kata Kapten Mar Cahyono dari satuan Yonbekpal 2 Mar selaku koordinator Badikcoustik Band yang tampak siap tempur, namun siap mengumandangkan lagu “unyu-unyu” kata banyak penonton. Inilah yang bikin kompetisi musik ini semakin unik.Tak heran pengunjung The Lodge Maribaya hari itu cukup melonjak.
“Kami bertiga sebagai juri malah salut, teristimewa buat komandannya (Kol. Mar. Ahmad Fajar – red.). Begitu besar perhatiannya, menumbuhkan bakat musik di lingkungan corps-nya. Padahal, mereka ini murni pasukan tempur. Ini patut diapresiasi”, kata Erlan yang diamini Heni Smith pemilik The Lodge Maribaya yang boleh dibilang sebagai filatropis di lingkungan Cibodas Lembang.
Sang Juara
Dari 16 band finalis, termasuk Badikcoustik yang tampil dengan berbagai keistimewaannya, inilah deretan pesertanya: Aksha; Bams Band; Black Deer; Bluebird; Fisiksti; Gitar Kopong; Kareueus; Lisswa Band; Mylum; Ok.etdah elah elah; Oldfriend; Oness; Orkes Keroncong Badami; SNB Music Entertainmet; dan Vocabulary Music.
Juara Pertama diraih Aksha (Bandung); juara kedua Mylum (Garut); dan Juara ketiga SNB Music (Bandung). total hadiah Rp. 15 juta. Masing-masing juara 1 Rp. 7,5 juta, juara 2 Rp 5 juta, dan juara 3 Rp. 2,5 juta.
Lainnya, bea siswa seni dan budaya diberikan kepada: 1. M. Rizky Ramadhan (vocalist) Orkes Keroncong Badami. 2. Ocha (Glockensvile & Angklung), dan 3. Ismi (Demung) Lisswa Ethnic. Masih menurut penyelenggara, pemberian bea siswa seni & budaya di ajang Rhythm of the Pines Vol 2 merupakan bea siswa bagi musisi yang berpotensi.
“Ini akan dibina dan dibiayai sekolah musik secara non-akademis atau secara akademis,” kata Panitia Penyelenggara yang disambut hangat hadirin di kawasan The Lodge Maribaya yang sore itu sempat diguyur hujan.
Gitar buat Badikcoustik
Berhubung untuk ajang kali ini, juri memutuskan tidak ada Juara Kategori Gitaris Terbaik? Sebagai gantinya, juri memberikan sebuah kehormatan bagi Badikcoustik untuk memperoleh hadiah gitar akustik.
“Sebagai teman bagi bapak-bapak marinir kala bertugas menjaga lautan kita,” ujar Erlan yang disambut riuh tanda senang dari segenap hadirin.
Lainnya, untuk juara cipta lagu terbaik diraih Aksha. Menurut penyelenggara, berhubung jumlah poin yang berdekatan, juri memutuskan untuk Mylum akan dibuatkan single lagu ciptaan sendiri.
Bagi Kapten Mar Cahyono, kehadirannya di ajang ini merupakan sebuah kehormatan tersendiri. Menurutnya, penonton di Bandung sangat baik sambutannya. Menurutnya, ini hampir sama hangatnya ketika mereka pada Februari 2018 lalu pernah menghibur masyarakatdi bantaran sungai Citarum, terkait revitalisasi sungai Citarum yang dikoordinasi oleh Pangdam III Siliwangi.
“Kami senang berkenalan dan menambah persaudaraan di The Lodge Maribaya, Lembang Bandung. Banyak ilmu kami peroleh dari ajang ini. Jurinya, idola kami. Jadi amat senanglah, dengan undangan di ajang ini. Tahun depan kami akan hadir lagi dengan lebih matang” (HS)