EDUPUBLIK, Bandung – Sesuai dengan visi pariwisata Kota Bandung serta penekanan terkait dengan wisata perkotaan kreatif, yang diamanatkan oleh Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Bandung Tahun 2012-2025.
Pemerintah Kota Bandung perlu meningkatkan dan mengembangkan potensi maupun sumber daya yang dimiliki guna ketercapaian pembangunan Kota Bandung sebagai Destinasi Wisata Perkotaan yang Kreatif.
Menurut Kepala Disbudpar Kota Bandung Dewi Kaniasari, Selasa (3/7/2018) disamping menunjang tujuan dari pembangunan kepariwisataan Kota Bandung, pengembangan ekonomi kreatif harus mampu memberikan dampak ekonomi yang luas sebagai upaya peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan penerimaan masyarakat hingga sebagai salah satu metode dalam pelestarian dan pengembangan budaya Kota Bandung secara kreatif.
Pada semester kedua tahun 2018, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencoba untuk membangun suatu portal digital yang telah dikaji mampu mengarahkan pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif ke arah yang positif dengan dasar pengembangan pentahelix yang juga melihat kepada pilar-pilar pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Dengan berfokus kepada open A.P.I. (Application Program Interface) yang mengedepankan akses penuh dan informasi bagi publik, diharapkan tujuan pengembangan portal ini sungguh bemanfaat bagi masyarakat.
Akhirnya, rumusan visi dan misi Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Bandung, diaplikasikan dalam desain logo Patrakomala sebagai berikut:
Visi dan misi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif tersampaikan melalui logo portal Patrakomala yang sesuai dengan karakter bunga itu sendiri.
Patrakomala adalah bunga khas Kota Bandung yang harus selalu dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Bunga Patrakomala memiliki ciri khas 4 (empat) kelopak yang menjadi simbol dari pembangunan kepariwisataan di Indonesia yang mencakup 4 pilar pembangunan kepariwisataan yakni:
(1)destinasi; (2)pemasaran; (3)industri, dan (4)kelembagaan.
Keempat pilar tersebut merupakan upaya perwujudan azas pembangunan dengan memerhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.
Selanjutnya, simbol 5 (lima) putik Patrakomala menggambarkan kolaborasi Penta-helix yang merupakan kegiatan kerjasama antar lini/bidang Academik, Business, Community, Government, dan Media, atau dikenal sebagai ABCGM diketahui akan mempercepat pengembangan Patrakomala akan bersinergi dengan sistem dan jaringan yang telah dimiliki oleh Pemerintah Kota
Bandung, sehingga sinkronisasi data dapat selalu terhubung dengan baik secara digital dalam induk creativeconomy.bandung.go.id.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak sehingga Patrakomala dapat termanfaatkan dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung. [rls]