EDUPUBLIK – Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah dan juga pembangunan kualitas manusia SDM. Inilah Berbagai keberhasilan yang telah ditorehkan pemerintahan Joko Widodo.
Dalam waktu yang singkat tersebut, Jokowi sudah cukup banyak membuat gebrakan. Salah satu yang paling ‘fenomenal’ adalah pembangunan infrastruktur.
Dalam siaran pers nya pada kamis, 19/7/2018, Ketua Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia Azmi Hidzaqi mengungkapkan, Proyek-proyek infrastruktur yang ‘ambisius’ berlangsung di beberapa daerah, terutama di daerah-daerah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat, serta Papua.
“Di Kalimantan, misalnya, ada 24 proyek infrastruktur, di Sulawesi ada 27, kemudian di Maluku dan Papua ada sekitar 13 proyek, baik berupa bendungan, pelabuhan, bandara, hingga pembangkit listrik,” Ujarnya.
Lebih rinci dikatakan Azmi, kita ketahui bersama dimana Warga Kab. Puncak Jaya Papua selama 71 tahun di era Jokowi ini dibangun SPBU pertama dengan harga Premium yg semula Rp.50.ribu, bisa turun ke Rp.6.500 per Liter.
Lebih jauh dikatakannya, yang terbaru adalah Freeport McMoRan inc dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah meneken perjanjian atau head of agreement divestasi 51% saham Freeport, di Kementerian Keuangan Kamis (12/7/2018). Lewat perjanjian ini Freeport McMoRan sepakat pemerintah Indonesia memiliki 51% saham PT Freeport Indonesia, anak usahanya, dan Inalum yang akan membeli porsi saham tersebut.
“lewat head of agreement ini Freeport dan pemerintah Indonesia sepakat soal divestasi saham Freeport dan kami optimistis akan memberikan keuntungan kepada negara dengan penerimaan negara yang lebih besar,” Benernya.
Maka dari itu, Lanjut Azmi menambahkan, keberhasilan Jokowi idealnya harus di lanjutkan dengan memilih Cawapres yang ideal, menurut kami yang patut di rekomendasika adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Budi Gunawan adalah sosok yang tepat.
“Ia pekerja tulen, bekerja keras dalam diam dan professional dalam membangun institusi dimana saja ia ditempatkan. Sebagai mantan Kepala BIN, BG demikian sapaanya, berhasil mendongkrak kinerja BIN, terutama dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme,” jelas Azmi
Masih kata Azmi, Ketegasan BG dan BIN dalam melawan kelompok radikal dan teroris adalah prestasi yang pantas diapresiasi. Selain itu, BG berpotensi didukung partai politik besar seperti PDI Perjuangan dan partai lain.
“Karena kemampuannya membangun jaringan dengan partai politik sejak menjadi pimpinan Polri sampai sekarang, Kami akan memberikan masukan ini kepada partai politik dan kami juga sudah menyebarkan dukungan melalui medsos dan spanduk yang meminta agar masyarakat mendukung duet kepemimpinan nasional ini dan semoga gerakan moral ini dapat respon yang positif dari parpol dan masyarakat,” pungkasnya. [Rilis/Red]