EDUPUBLIK, Kab Bandung – PT. Karya Hidup Jayantara dan PT. BSTM (Bandung Sakura Tekstil Mils) yang berlokasi di jalan Moh Toha Bandung, Selasa (14/8/2018), di sambangi kembali oleh Dansektor 21 Satgas citarum harum, 2 pabrik ini yang sebelumnya di tutup saluran limbahnya karena membuang limbah tak sesuai prosedur.
Pada kunjungan inspeksinya, Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep sudrajat menjelaskan, “Untuk pergerakan pabrik bapak sudah bagus, tinggal adanya langkah perbaikan agar lebih baik lagi,” ujar Yusep.
Pihak PT. Karya Hidup Jayantara dalam penjelasannya yang di wakili Direktur perusahaan Anton Lukman memberikan alasan, “Kita sekarang membuat pembuangan Saluran sementara dengan membuat daf baru, sebelum kita buang harus turunkan Cod-nya dulu , kita test dengan cara kimia maupun fisika dari 1500 sudah turun 1000, Kita mencoba meraycycel, dari 2 s/d 3 liter limbah perdetik, kita persiapkan dengan memaksimalkan bak bak yg Ada, baik Secara kimia maupun fisika, untuk itu kita butuh waktu sampai April untuk mentritmen sendiri Ujar Anton . Tambahnya dari sekitar 200 karyawan untuk prosesing ini sudah ada karyawan yang di rumahkan,dua minggu Ini sudah turun 30% income perusahaan karena kita lebih menekankan kwalitas dan secara teknis tidak ada masalah cuman masalah lahan saja,” katanya.
Ditempat yang berbeda Dansektor 21 juga mendatangi Ipal PT. BSTM, “Kami meninjau untuk melihat pengolahan Ipal yang merupakan bagian tugas kami melokalisir limbah pabrik untuk itu kami atang kemari untuk memastikannya,” tegas Yusep.
Yusep menambahkan, setelah dilihat masih harus ada pengolahan limbah yang lebih baik sambil memperlihatkan air limbah. Pihak perusahaan yang di wakili oleh Meneger perusahaan Agung Lim menjelaskan, “Perusahaan kami dalam men tritmen limbahnya mengunakan metoda elektolisa yang biasa dipakai perusahaan minyak, hasilnya sudah mendekati sasaran kami, tapi kami sadar mungkin masih perlu waktu pembenahan yang lebih baik, untuk itu kami melakukan langkah akan memasang blower pada tanggal 17 bulan ini juga mendatangkan lamela dari import, filtering dan juga menambah 5 orang operator,” ucapnya.
Kol. Inf. Yusep sudrajat menegaskan, “Kami menghargai usaha perusahaan untuk memperbaiki ipal dan hasil limbahnya sebelum masuk pipa komunal MCAB, untuk itu dengan hasil sekarang masih dapat di perbaiki lebih baik dari hasil yang sekarang , kami juga mengharapkan adanya parameter dengan kolam ikan koi, untuk itu kami akan melihat 7 hari kedepan dalam perbaikan hasil limbahnya,” tegas Yusep.
Setelah dijelaskan maka di tempat yang terpisah masing-masing membuat komitmen untuk memperbaiki limbahnya dalam waktu tujuh hari kedepan jika dalam tempo yang telah ditentukan tidak ada perubahan Dansektor 21 akan tetap menutup Saluran limbah kedua pabrik tersebut.[red]