hari ini :

Home » Lingkungan » Ir. Moh. Husen Tempati Ketua Harian Gerakan Hejo, Eka Santosa: ‘Biar Lebih Luwes’

Ir. Moh. Husen Tempati Ketua Harian Gerakan Hejo, Eka Santosa: ‘Biar Lebih Luwes’

EDUPUBLIK, Kab Bandung – Eka Santosa, Ketua Umum DPP Gerakan Hejo mengeluarkan statemen penting di lingkungan internalnya:” Terhitung 4 Oktober 2018 ini sepakat, maksudnya saya sendiri memberi Surat Tugas kepada Pak Husen sebagai Ketua Harian Gerakan Hejo. Tujuannya, ini demi keluwesan dalam kiprahnya,” paparnya seusai rapat fungsionaris DPP Gerakan Hejo di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa, Pasir Impun, Cimenyan Kabupaten Bandung (4/10/2018).

Sebelumnya Ir. Moh. Husen menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Perikanan dan Kelautan DPP Gerakan Hejo, kiprahnya terbilang cukup aktif mewujudkan sejumlah progran Gerakan Hejo di bidang ekologi, ekonomi, dan edukasi di Jawa Barat.

“Saya terima penugasan ini, tentu dengan bantuan rekan-rekan seperti tadi terungkap di rapat. Ini yang membesarkan saya. Terdekat, sejumlah program siap diwujudkan di beberapa DPD Gerakan Hejo. Utamanya, dalam menyongsong musim hujan mendatang,” jelas Moh. Husen yang selama ini dikenal sebagai personal yang amat peduli pada – kembalinya kejayaan ikan budi daya di Jabar.

Menurut Agus Warsito, Sekertaris Jenderal DPP Gerakan Hejo, penujukan Ir. Moh Husen sebagai Ketua Harian:”Diharapkan dapat memperlancar aktivitas yang selama ini semakin padat.”

Pengamatan redaksi sejak September 2018, Gerakan Hejo telah menandatangani MoU dengan beberapa vendor yang berurusan dengan penempatan alat pemusnah sampah di Wilayah Jabar, serta dengan vendor perangkat transportasi persampahan.

Gerakan Hejo yang selama ini intensif mencermati secara kritis berkurangnya lahan hijau di Jabar, melalui kegiatan yang bertema ekologi, ekonomi, dan edukasi, telah menyebarkan kesadaran pentingnya keseimbangan lingkungan. Respon implementaai

“Lainnya,terdekat sedang dirancang seminar revitaliasi budi daya ikan endemik, salah satunya ikan kancra agar kembali berjaya di Jabar. Rencananya, pada Oktober 2018 melibatkan akademisi, pelaku usaha, birokrat, dll. Antusias peserta untuk thema sementara ‘darurat ikan air tawar’ ternyata diluar dugaan,” pungkas Agus yang berharap konsumsi ikan bagi warga Jabar – “Ada peningkatan nyata dari sekitar 37 Kg per capita/ tahun menjadi sedikitnya 55 Kg dalam 2 atau 3 tahun ke dapen.” (HS/MG)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*