EDUPUBLIK ,Kabupaten Bandung –
Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat melakukan sidak ke PT Prodian Chemicals Indonesia, Senin, (15/10/2018), di Jalan Raya Banjaran No.626 KM 14,7 Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung.
Commercial Manager PT Prodian Chemicals Indonesia Brillianto Kurniawan tidak bisa berkutik ketika Satgas Citarum Harum Sektor 21 yang dipimpin Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat melakukan sidak ke PT Prodian Chemicals Indonesia yang diduga membuang limbah berwarna kuning ke sungai Cisangkuy.
“Pabrik kami tidak membuang limbah berbahaya ke sungai,” kata Commercial Manager PT Prodian Chemicals Indonesia Brillianto Kurniawan dihadapan Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, dan untuk membuktikan limbah pabriknya tidak berbahaya Brillianto Kurniawan meyiramkan air limbah hasil olahan Manager PT Prodian Chemicals Indonesia ke tangan dan kakinya.
Namun Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat tidak bergeming melihat aksi Brillianto Kurniawan, dan tetap memberi penjelasan bahwa PT Prodian Chemicals Indonesia menghasilkan zat kimia yang berbahaya bagi ekosistem, terbukti dari laporan Satgas Citarum Sektor 21 bahwa PT Prodian Chemicals Indonesia sempat membuang limbah berwarna kuning ke sungai Cisangkuy.
“TNI terjun langsung mengurus sungai Citarum dikarenakan situasinya darurat,” tegas Yusep Sudrajat dihadapan Commercial Manager PT Prodian Chemicals Indonesia Brillianto Kurniawan dan karyawannya, “Semua alasan klasik dari pabrik pembuang limbah kotor ke sungai tidak akan pernah saya dengar,” ujarnya.
“Mengapa limbah yang dibuang ke sungai harus bening, karena bila tidak bening akan akan menjadi endapan di dasar sungai dan terkumpul menjadi lumpur B3,” ungkap Yusep Sudrajat, “Kami akan terus mencari pabrik yang membuang limbah kotor ke sungai,” tegasnya.
“Saya akan memberi waktu selama 7 hari kepada PT Prodian Chemicals Indonesia untuk membenahi saluran pembuangan air limbahnya, dan bila masih mengeluarkan limbah kotor, maka saluran pembuangan limbah PT Prodian Chemicals Indonesia akan kami tutup, dan kami akan kembali lagi untuk mengecek,” tegas Yusep Sudrajat.
Commercial Manager PT Prodian Chemicals Indonesia Brillianto Kurniawan mengatakan, pabriknya memproduksi obat-obatan dan zat kimia untuk keperluan pabrik tekstil, “Pabrik kami berdiri tahun 1991, dan pemilik pabrik berada di Prancis,” ungkapnya.
Brillianto Kurniawan mengakui, PT Prodian Chemicals Indonesia sempat mengeluarkan limbah berwarna kuning, “Saluran pembuangan limbah pabrik kami yang terbuat dari semen belum berubah sejak tahun 1991, mungkin kemarin limbah kami berwarna kuning karena ada rembesan,” ujarnya.
“Kami akan membongkar saluran pembuangan limbah PT Prodian Chemicals Indonesia dan mencari penyebabnya, dan mungkin saja penyaring limbah yang kami miliki sudah jenuh,” ungkap Brillianto Kurniawan.
Di akhir pertemuan, PT Prodian Chemicals Indonesia diwakili Commercial Manager Brillianto Kurniawan, membuat Surat Pernyataan di atas materai yang isinya antara lain akan melakukan pengolahan limbah dengan baik dan sesuai baku mutu, dan apabila dalam waktu 7 hari tidak melakukan perbaikan, saluran buangan limbah PT Prodian Chemicals Indonesia bersedia ditutup oleh Satgas Citarum Sektor 21. [br/sa]