EDUPUBLIK, Cimahi – Satgas Citarum Harum Sektor 21 laksanakan Agenda sidak ke dua pabrik di wilayah Leuwigajah kota Cimahi yaitu Pt. Ginatex dan PT. Dwimulya Tatatunggal berlangsung pada hari Sabtu (24/11/2018) yang dipimpin langsung oleh Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat serta satgas Citarum Harum Subsektor 13 serta beberapa awak media.
“Sudah sekitar 30 tahunan pabrik-pabrik ini membuang limbah secara langsung, dan saat ini sudah waktunya untuk merubah dan akan kita bina. Jika ada keinginan dari pemilik pabrik, kita bersama-sama pasti bisa mengembalikan ekosistem di DAS Citarum,” ujar Kolonel Inf. Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 satgas Citarum Harum saat melaksanakan sidak ke pabrik di wilayah Leuwigajah kota Cimahi.
Pabrik pencelupan PT. Ginatex yang terletak di jalan Industri 2 no. 26 Leuwigajah kota Cimahi merupakan pabrik pertama yang disidak dan saat melihat fasilitas IPAL serta outlet pembuangan limbahnya, Dansektor 21 berserta rombongan menemukan kondisi yang cukup memuaskan karena hasil akhir air limbahnya sudah bening dan terdapat kolam berisi ikan mas dan koi.
Eko Sri Fatmawati selaku Manajer Umum PT. Ginatex menjelaskan bahwa pabrik yang telah berdiri sejak tahun 1998 ini telah mengelola limbahnya dengan baik. “Sejak pabrik ini berdiri kita sudah mengelola limbahnya sesuai dengan aturan LH. Dan setelah adanya program Citarum Harum ini kita bahkan ingin meningkatkan mutu buangan limbah kamis sesuai dengan aturan baru,” jelas Eko Sri Fatmawati. “Dan kami sangat mendukung program Citarum Harum,” lanjutnya lagi.
Sementara bagian penganggungjawab IPAL PT. Ginatex, Fredi mengungkapkan bahwa saat ini pengelolaan IPAL masih menggunakan sistem kimia dan fisika. “Dan dalam waktu dekat kami akan menggunakan biologi juga,” papar Fredi.
Pabrik kedua yang disidak Dansektor 21 beserta rombongan adalah PT. Dwimulya Tatatunggal yang saat disidak sarana IPAL dan outlet buangan limbahnya juga cukup baik dan telah bening. “Saya senang dikunjungi oleh Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat beserta rombongan ke pabrik kami yang membuat kami ingin terus mengolah limbah pabrik kami menjadi jauh lebih baik lagi,” ujar Johanes King selaku pimpinan PT. Dwimulya Tatatunggal yang secara langsung mendampingi Dansektor 21 dan rombongan melihat IPAL yang ada di pabriknya.
“Saya sangat mendukung program Citarum Harum dan saya akan lebih baik lagi mengolah limbah dengan menambah bak-bak penampungan,” papar Johanes. Saat disinggung mengenai investasi yang dikeluarkan untuk membuat pengolahan IPAL nya menjadi lebih baik, Johanes mengatakan bahwa hasil akhir buangan limbah pabriknya harus bening dan sesuai dengan aturan walau sebesar apapun investasi yang harus dikeluarkan.
Kedua pabrik tersebut menandatangani komitmen dengan Dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat untuk menjaga hasil buangan limbahnya tetap baik dan menambah fasilitasnya jika memang harus ada yang ditambah.[red]