EDUPUBLIK, Bandung – Proses pembangunan bak sampah
dibeberapa titik wilayah Satgas Citarum Sektor 21 yang terdiri dari 17 Subsektor yang membentang dari Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung (kecuali Kecamatan Majalaya) dan Kota Cimahi, sudah dan akan berdiri bak-bak sampah untuk membantu warga masyarakat sekitar agar memiliki tempat pembuangan sampah sementara.
Selama ini, sebagian warga masyarakat masih membuangnya ke tepian atau langsung ke sungai karena ketiadaan tempat sampah yang representatif. Sampah-sampah itu kemudian menumpuk dan ada yang jatuh lalu terbawa aliran air yang akhirnya selain membuat sungai menjadi kotor, juga mengakibatkan potensi banjir karena aliran air yang tersumbat.
“Medan tempur kami untuk mewujudkan Citarum Harum saat ini adalah melawan pencemaran sungai. Yakni, sampah domestik, kotoran hewan dan manusia, serta limbah industri,” terang Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat kepada wartawan.
Menurut Dansektor 21, Persoalan sampah menjadi salasatu prioritas utama dalam program kerjanya dalam melaksanakan revitalisasi Sungai Citarum sesuai dengan amanat Perpres No. 15 tahun 2018.
Saat ini, jelasnya, untuk mengantisipasi sampah, ternyata salasatu persoalannya adalah tidak banyak tersedia tempat pembuangan sampah sementara bagi warga, di tiap RW atau desa.
Maka dari itu, Dansektor 21 Satgas Citarum dengan jajaran, mengajak warga masyarakat untuk bahu membahu membangun bak sampah, sekaligus edukasi agar sampah yang dibuang oleh warga tidak lagi tercecer di tepian sungai atau jalan.
Bak sampah yang telah dibangun oleh jajaran Sektor 21 Satgas Citarum diantaranya di Subsektor 01/Rancaekek, Subsektor 03/Cipamokolan, Subsektor 04/Cidurian, Subsektor 05/Cikapundung, Subsektor 06/Citepus, Subsektor 08/Ciranjeng, Subsektor 09/Ciparay, Subsektor 10/Nanjung, Subsektor 11/Lagadar, Subsektor 12/Soreang & Kutawaringin, Subsektor 14/Cimahi Utara, Subsektor 15/Sumedang.
“Masing-masing Subsektor akan diupayakan ada dua hingga lima bak sampah yang dibangun sesuai prioritas dan kebutuhannya,” ungkap Dansektor.[rls]