EDUPUBLIK, Cimahi – Giat inspeksi satgas Citarum Harum Sektor 21 ke dua pabrik yaitu PT. Nikel Chrome Indojaya yang memproduksi sparepart kendaraan motor dan PT. Indowira Makmur yang memproduksi cat tembok dilaksanakan pada hari Kamis (24/01/2019) dipimpin langsung oleh dansektor 21 Kolonel Inf. Yusep Sudrajat dan dihadiri oleh beberapa awak media.
Pada saat melakukan pengecekan dua pabrik di wilayah Cimahi, Kolonel Inf. Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 mengatakan, “Sekali lagi saya tegaskan bahwa satgas Citarum Harum bertugas untuk mengembalikan ekosistem di sungai Citarum sesuai amanat Perpres no. 15 tahun 2018. Dan sektor 21 akan konsisten mengecek dan memantau pabrik yang memproduksi limbah,” katanya.
Saat inspeksi ke PT. Nikel Chrome Indojaya, Dansektor dan rombongan diterima langsung oleh pemilik pabrik yaitu Edi dan bersama beberapa staff nya mendampingi Dansektor 21 beserta rombongan melihat IPAL yang ada di pabrik tersebut. Dari inspeksi yang dilakukan ke pabrik ini, Dansektor 21 melihat bahwa pengelolaan IPAL di pabrik ini sudah bagus.
“Pabrik ini sudah bagus dan hasil olahan limbahnya sudah bening dan ada kolam di outlet pembuangan limbahnya yang berisi ikan didalamnya,” kata Dansektor 21.
Edi selaku pamilik pabrik mengungkapkan bahwa pabrik ini sudah sejak lama mengelola IPAL nya sesuai standar baku mutu. “Sejak berdirinya 30 tahun lalu, pabrik ini sudah mengelola IPAL nya dengan baik. Karena produk kami tidak akan masuk ke Jepang dan Korea jika pengelolaan IPAL nya buruk.” Kata Edi. “Itulah yang membuat harga barang dari kami lebih mahal karena cost produksinya juga lebih besar,” lanjutnya lagi.
Edi mengakui bahwa dengan adanya program Citarum Harum dengan satgasnya ini, pabrik-pabrik mau tidak mau harus mengelola IPAL nya dengan baik. “Hal tersebut bisa menciptakan keadilan karena harga barang mereka akan sama dengan harga barang dari kami hingga persaingan bisnis akan lebih sehat,” kata Edi.
Sementara itu, saat menginspeksi pabrik PT. Indowira Makmur, Dansektor 21 juga melihat hasil olahan IPAL pabrik ini sudah baik dan sesuai dengan parameter yang diinginkan oleh Dansektor 21 yaitu bening dan ada ikan dikolam pembuangan akhir nya.
Raymond Sukono selaku Manajer Operasional pabrik tersebut mengungkapkan bahwa pabrik ini sebenarnya tidak banyak memproduksi limbah. “Bahan-bahan produksi cat di pabrik kami ini tidak sebahaya bahan tekstil. Namun tetap kami mengolah limbahnya sesuai baku mutu,” ujar Raymond.
Secara umum, dari hasil inspeksi yang dilakuan pada hari itu Kolonel Inf. Yusep Sudrajat merasa puas dan kedua pabrik tersebut melakukan penandatanganan komitmen bersama untuk tetap konsisten dengan pengolahan limbahnya. Dansektor 21 juga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pabrik-pabrik yang telah mengolh limbahnya dengan baik. “Saya mengucapkan terimakasih kepada pabrik-pabrik yang telah mengolah limbahnya dengan baik karena akan membantu program Citarum Harum hingga perbaikan ekosistem biota di sungai Citarum bisa terwujud,” ungkap nya. [red]