EDUPUBLIK, Bandung – Eka Santosa, Ketua DPW Partai Berkarya Jawa Barat di studio RRI Bandung Jl. Diponegoro Kota Bandung, pada Senin, 25 Maret 2019 pukul 14.00 – 14.45, mengemukakan gagasan politik sebagai ketua Partai.
“Persoalan tata ruang dan lingkungan yang amburadul di KBU (Kawasan Bandung Utara) sejak puluhan tahun, tak kunjung tuntas, ” jelas Eka ketika menjawab pertanyaan dari pemandu acara Pujo Hastowo, penyiar senior RRI Bandung.
Melanjut statemen Eka yang paham tentang kondisi terkini lingkungan hidup di Jawa Barat, menurutnya karena tidak ada pemimpin yang tegas dalam penegakan hukum lingkungan hidup:
“Coba tiru Gubernur DKI, beliau mampu menghentikan reklamasi pantai di Teluk Jakarta. Kalau di Jabar, misalnya Hotel Pullman Bandung (Gasibu) yang ketinggiannya melebihi aturan. Lalu fatalnya, IMB nya bermasalah sejak awal, nasibnya sekarang masih berjaya di lahan yang dulu saya rekomendasikan sebagai RTH atau hutan kota. ”
Bahasan atau program kerja Partai Berkarya Jabar, bila kelak duduk di legislatif di berbagai tingkatan, selain membenahi masalah lingkungan hidup, juga pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, dan ketahanan pangan, yang disertai pengembangan swa-sembada seperti prestasi Indonesia pada era 1980-an.
“Kita harus obyektif, beberapa hal yang baik seperti swa sembada pangan, keberhasilan program KB (Keluarga Berencana), tumbuhnya Klompencapir (Kelompok Pendengar dan Pemirsa) yang menggiatkan ekonomi kerakyatan kala itu di pedesaan, mengapa kita tidak hidupkan lagi?” tambah Eka kala dicecar oleh Pujo dengan sejumlah pertanyaan yang menukik.
Kepada Redaksi usai ‘Kampanye Partai Berkarya’ di RRI Bandung, Eka mengungkapkan apresiasi atas beberapa kolega yang memberikan reaksi positif atas materi kampanyenya: “Tak menyangka ini ada beberapa rekan yang menyimak dari daerah Jabar Selatan (Garut dan Tasikmalaya). Ternyata RRI denyutnya masih terasa hingga di pelosok daerah. ” [HS/SA]