EDUPUBLIK JABAR Mencerdaskan Bangsa
EDUPUBLIK, Bandung – GM Strategic and Corporate Communication Crown Group Indonesia, Bagus Sukmana ketika menggelar konperensi Pers di Luxton Hotel, Jalan Ir. H. Djuanda Kota Bandung, pada Selasa, 10 Juli 2018, mengungkap, bahwa:
”Ini pertama kali Crown Group berekspansi ke luar negeri. Perusahaan properti ini berpusat di Australia. Sekitar Rp. 7 T akan investasi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan Iwan Sunito arsitek asal kota Buaya Surabaya beserta rekannya seorang insyinyur Paul Sathio. Bolehlah disebut ada ‘rasa Indonesia’ di sini”
Iwan Sunito sendiri mendirikan Crown Group Holding atau kerap dikenal sebagai Crown Group, sejak 1996. Kini perusahaan ini termasuk corporate yang terkemuka di negeri Kangguru Australia. Spesialisasinya di bidang pengembangan properti, investasi properti dan perhotelan.
Hari Selasa itu, Bagus Sukmana dihadapan para pebisnis properti di kota Kembang Bandung menjelaskan secara rinci reputasi Crown Group di Negeri Kangguru. Paling akhir Crown Group telah mencuri perhatian kalangan arsitektur di Negeri Kangguru. Pasalnya, mereka telah menggabungkan karya mumpuni arsitek kelas dunia di 48 O’Dea Avenue Waterloo. Sidney. Karya arsitek ini, konon kondang karena desain-nya sungguh menaru hormat terhadap tradisi lokal, pun mempertimbangkan kebutuhan di masa depan.
Intinya, memperkenalkan gabungan karya arsitek Kengo Kuma dari Koichi Takada Architects, Silvester Fuller, serta Kengo Kuma and Associates. Bangunan ini terdiri dari 384 unit apartemen mewah di lima menara hunian, yang 4 dari 19 antai serta gabungan restoran, kafe dan pertokoan Berkat keungggulan desain itu, berhasil menyabet sebagai pemenang kompetisi, menara hunian baru Crown Group di kawasan prestisius Waterloo, Sidney.
Konon bagi Iwan Sunito, niatnya berbisnis di Indonesia semata demi menyemarakkan pembangunan properti di negara asalnya Indonesia. Lebih lanjut wujudnya menurut Bagus Sukmana.
“telah dirintis kerja sama dengan PT Jaya Ancol, hasilnya rncangan ‘The First Luxury Waterfront Concept Living in Ancol’. Luasnya 4,7 hektar. Investasinya senilai Rp 7 Triliun. Nah, pasarnya akan dibuka akhir tahun 2019.”
Menggapai Kepuasan
Diakui oleh Bagus, proses pemasarannya terbilang cukup lama. Menurutnya, ini sesuai dengan kebiasaan Crown Group yang tak mau membuat gedung asal jadi. Pihaknya kerap menginginkan segala macam perizinan digarap secara tuntas – satu pun tak boleh ada yang mengganjal.
“Kultur kami, menyelesaikan segala perizinan dahulu, barulah melakukan pemasaran. Bila semua usai, kami merasa tenang memasarkannya,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Tampaknya, ethos kerja dan karya yang penuh rasa kebanggaan ala Negeri Kangguru yang serba ketat dalam persyaratan level dunia arsitek, oleh Iwan Sunito ingin pula diwujudkan di negeri asalnya. Boleh dikata, Iwan Sunito mendedikasikan properti cita rasa dunia dari pengembaraannya di Australia, menjadi membumi di Indonesia.
“Sekarang di Jakarta, mungkin nanti Surabaya, dan Bandung yang menurut pengamatan Crown Group amat potensial kepenghuniannya. Nah, yang utama ini di Jakarta, tepatnya The First Luxury Waterfront Concept Living in Ancol, silahkan ditimbang-timbang,” tutup Bagus penuh rasa hormat ke publik Indonesia.(HS)
