
photo credit: seniman kriya Kosim Buladig / dok. Harri
EDUPUBLIK.COM, Bandung – Antara ada dan ‘diada-adain’, antara percaya atau tidak (usah pun), boleh saja terbersit dalam benak kita. Faktanya, seniman kriya Kosim Buladig yang biasa ngepos di studionya yang mungil di atas selokan gang di Kanayakan Dago, Bandung, punya ihwal aneh tapi nyata. Ditemui disela-sela ia menyelesaikan pesanan kriya dari kolektor mancanegara, sejenak ia mengajak keluar dari studionya.
”Betapa sayang dan cintanya saya sama tiang listrik, ini buktinya?!” begitu ujarnya tanpa basa-basi sambil meminta untuk membuktikan aksi curahan hatinya.
Sejumput kemudian, ia melakukan adegan ciuman spontan, ini mirip cipokan dengan lawan jenisnya. Yang dicipok, tak lain tiang listrik di sekitar studionya. “Kalau ada waktu, saya mau cium seluruh tiang listrik se dunia!” begitu ujarnya dengan roman muka dingin dan datar – “Aku sayang kamu …trik…”
“Tak habis pikir, kenapa tiang listrik yang begitu penting selalu menopang, menerangi kita, malah ditabrak,” tuturnya mereaksi drama paduka yang mulya Setya Novanto, Ketua DPR RI yang terkena ‘musibah’ (16/11/2017) menabrak tiang listrik di kawasan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Kita tahu, katanya Setnov kala itu mau menyerahkan diri ke KPK, usai siaran live di Metro TV?!
Menurut Ibu Nining (45), tetangga Kosim Buladig yang sehari-hari berjualan lotek dan karedok di sekitar studionya:”Yang dilakukan Kang Kosim, wajar saja. Saya juga geram dengan perilaku Setnov, harusnya sebagai orang besar dia bikin contoh soal taat hukum. Eh, ini mah malah kebalikannya. Panutan rakyat koq, begitu ya?!”
Secara terpisah, Mas Parno (29) penjual baso ikan atawa siomay asal Brebes Jawa Tengah, kala melihat aksi Kosim Buladig:”Baguslah, ada yang mengingatkan, nasib orang kecil itu mirip dengan tiang listrik. Selalu ditabrak-tabrak dan ditinggalkan begitu saja. Kang Kosim malah sayang sekali sama tiang listrik” katanya dengan wajah lurus penuh makna. [HS]