EDUPUBLIK, Kab Bandung – Ratusan santri di Ponpes Al Qur’an Al Falah 2 Nagreg di Jl. Raya Nagreg No. 35 Pamucatan Nagreg Kendan Kabupaten Bandung, pada Minggu 14 April 2019, tampak berbinar-binar bergembira. Geragannya, puluhan drum sampah yang dihasilkan dari Ponpes ini, dalam waktu sekejap, musnah terbakar !
Ihwal penyebabnya, inisiatif Kol, Inf. Yusep Sudrajat selaku DanSektor 21 dari Program Citarum Harum, ditemani rekannya Joko Purnomo dan Aep selaku tokoh masyarakat daerah Cicalengka & Jatinangor, ditambah H Ade dan H Ano dari Tel-U, pada hari Minggu itu meresmikan mesin pemusnah sampah atau incinerator.
“Adik-adik hari ini kita sudah mulai bisa memanfaatkan mesin pemusnah sampah, yang ramah lingkungan ini. Silahkan nanti, bergiliran memberdayakan mesin ini,” sambut Yusep dengan wajah sumringah.
Pada kesempatan yang sama pimpinan Ponpes Al Qur’an Al Falah 2 Nagreg, KH. Cecep Abdullah pun memencarkan rona bungah:”Tim dari Pak Kolonel Yusep ini dalam beberapa hari setelah berjuang keras, ternyata bisa mewujudkan mesin ini. Kita sekarang harus lebih giat memberdayakan sampah di Ponpes kita. Menjadi Ponpes yang bebas sampah, dan semakin sehat.”
Masih di kesempatan yang sama, Yusep Sudrajat seusai memperkenalkan operasional incinerator ini, menyatakan secara bertahap akan menerapkannya di berbagai area di seputar sungai Citarum:
”Namun tentu saja, perlu tahapan karena pengadaannya memerlukan biaya tak sedikit,” paparnya sambil menanbahkan –“Terpenting, bagaimana menggugah kesadaran para tokoh di setiap lingkungan pemukiman. Contohnya, untuk mesin ini, berasal dari urunan para donator, lalu kita salurkan ke sini.”
Diperoleh info, kemampuan mesin ini yang dirintis oleh H. Ano dan tim selama bertahun-tahun, intinya berbahan bakar air dan solar, dengan perbandingan satu berbanding tiga. Kemampuannya dalam hal memusnahkan aneka jenis sampah bisa sampai 1 ton (8 jam kerja) per hari.
“Terpenting, sekarang musnahkan sampah dahulu. Dari abunya, nanti kita bisa manfaatkan sebagai sarana pembuatan pupuk tanaman, atau pakan ternak. Tentu, perlu treatment khusus. Ponpes ini akan kami dampingi, hingga mereka terampil dan berdaya guna,” papar H. Ade salah satu dari tim akselerator incinerator di Ponpes ini.
Terakhir, usai penggunaan mesin ‘ajaib dan berdaya-guna’ ini, redaksi sempat bertanya kembali ke Asep dan rekan-rekannya – Bagaimana, apa sekarang sudah yakin akan kemampuan mesin ini? [HS/SA]