EDUPUBLIK JABAR Mencerdaskan Bangsa
EDUPUBLIK, Indramayu – Yoga Rahadiansyah, Ketua KNPI Kabupaten Indramayu dalam rilisnya ke meja redaksi pada awal Juni 2019 (7/6). Ini terkait tibanya musim tanam II tahun 2019 di daeahnya, meminta Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mengawal pasokan dan distribusi air. “Intinya, bantulah petani,” demikian ujarnya.
Seturut seruan di atas Yoga mendedarkan 7 butir seruan yang didasarkan pada kajian selama ini, dengan menempatkan kekuatan pemuda setempat sebagai factor yang harus senantiasa berada di tengah-tengah denyut kehidupan masyarakat:
(1) BBWS Cimanuk – Cisanggarung, harus menambah pasokan air irigasi dari Bendungan Otoritas Jatigede. Tujuannya, agar volume air di Bendungan Rentang bisa mencukupi kebutuhan air untuk sawah pertanian sesuai wilayah peruntukannya.Pasokan air ini meliputi daerah Majalengka, Cirebon dan Khususnya Indramayu.
(2) Pihak Otoritas Waduk Jatigede, harus memudahkan penggelontoran/pengaliran air ke Bendungan Rentang. Hal ini dilakukan demi tercapainya ketahanan pangan nasional.
(3) Segera dilakukan normalisasi dan modernisasi saluran irigasi di sepanjang daerah irigasi Waduk Jatigede, agar tidak menjadi kendala dan alasan dalam hal penggelontoran air irigasi ke petani.
(4) Petugas Bendungan Rentang harus proporsional saat membagi air irigasi ke wilayah Majalengka, Cirebon dan Indramayu. Tujuannya, agar Kabupaten Indramayu tidak mengalami kegagalan panen, serta menjauhkan praktik-praktik pungutan liar, yang hanya menguntungkan diri sendiri sambil mengorbankan orang banyak.
(5) Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu, agar segera berkoordinasi dengan semua pihak, untuk menjamin kepastian air irigasi bagi petani, menjamin kepastian tidak gagal panen di kabupaten indramayu, yang bersumber airnya dari Bendungan Rentang.
(6) Kepada semua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan kelompok pemuda lainnya di wilayah Kabupaten Indramayu, agar segera turun ke lapangan membantu masyarakat (petani). Tentu, dengan segala akses dan kekuatannya dalam upaya mengawal pembagian air di wilayah masing masing. Segera ciptakan kepastian bahwa air bisa masuk ke petak-petak sawah.
(7) Bilamana ditemukan oknum yang melakukan pungutan liar, lazimnya terkait dengan jual beli air, segera laporkan ke pihak yang berwajib. Lakukanlah pembelaan ke para petani, agar kemakmuran dan kesejahteraan di Bumi Wilalodra segera terwujud.
Tatkala Yoga ditelisik lebih jauh, apa dasar hukumnya atas seruan 7 butir ini? Menurut Yoga kebutuhan air bagi sawah pertanian adalah syarat mutlak, dan wajib dipenuhi. “Tanpa adanya air di pastikan tanaman padi akan gagal melakukan proses metabolism. Tatkala gagal panen terjadi, akan berpengaruh pada kekuatan ketahanan pangan nasional. Saat sumber pangan tidak mencukupi akan berdampak pada sosial, ekonomi dan kriminal di masyarakat.”
Persawahan terknis di Majalengka, Cirebon dan Indramayu adalah persawahan yang bersumber dari air irigasi yang berasal dari bendungan atau waduk. Pengaturan pemanfaatan dan pendayagunaan air bagi kepentingan hajat hidup orang banyak, menurut Yoga hal ini diatur dalam UU. Sumber Daya Air (Nomor /1999, Peraturan Pemerintan tentang Pengairan (Nomor 11/ 20017), dan Perda Irigasi yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Dalam peraturan tersebut, pengunaan air untuk hajat hidup orang banyak diatur penggunaannya berdasarkan kebutuhan wilayah, atau daerah yang secara teknis memiliki manajemen pembagian debit air dan jadwal waktu gilirannya melalui saluran-saluran sungai ; induk, sekunder sampai ke masyarakat yang teknisnya dilakukan oleh Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Lebih jauh menurut Yoga, secara teknis pelaksanaan, titik strategis untuk pembagian air irigasi menuju Daerah Irigasi Indramayu ada 2 (titik yaitu Waduk Jatigede Sumedang dan Bendungan Rentang di Majalengka. Kedua titik ini dihubungkan oleh Sungai Cimanuk. [HS/SA]
