hari ini :

Home » Lingkungan » Satgas Citarum Sektor 21 Bangun Mediasi Warga & Pemilik Pabrik PT. Gucitex

Satgas Citarum Sektor 21 Bangun Mediasi Warga & Pemilik Pabrik PT. Gucitex

EDUPUBLIK, Cimahi – Diskusi antara beberapa perwakilan RW dan ketua RT yang berada di kampung Ranca Bentang kelurahan Cibeureum kecamatan Cimahi Selatan dengan pemilik pabrik PT. Gucci Ratu Textil telah berlangsung di ruang serbaguna pabrik pada hari Selasa (14/05/2019) yang dihadiri oleh pemilik pabrik PT. Gucci Ratu Textil Erik dan beberapa perwakilan dari 6 RW yang ada di sekitar area pabrik, serta perwakilan dari kelurahan.

“Kita berdiskusi hari ini adalah untuk mencari titik temu antara pemilik pabrik yaitu pak Erik dan warga sekitar pabrik, dan dari 14 permohonan warga hanya satu saja yang belum bisa disetujui oleh pemilik pabrik meski pihak pabrik juga berpikir hal tersebut baik. Tapi saya ingatkan, kita harus lebih memikirkan anak cucu kita,” kata Kolonel Inf. Yusep Sudrajat selaku Dansektor 21 satgas Citarum Harum yang menangani kawasan Cimahi termasuk Kelurahan Cibeureum saat menengahi permasalahan yang ada diantara warga dan pemilik pabrik PT. Gucitex.

Diskusi ini merupakan pertemuan ketiga kali setelah sebelumnya dilaksanakan di rumah salahsatu ketua RW berkaitan dengan rencana pabrik yang akan menambah sarana IPAL nya serta beberapa hal yang terkait keinginan warga akibat beberapa hal yang dianggap merugikan oleh warga seperti abu pembakaran batubara yang selalu berjatuhan ke rumah-rumah warga di sekitarnya.

Dalam diskusi tersebut dibicarakan sekitar 14 kenginan warga yang idealnya diberikan oleh pihak pabrik sebagai kompensasi yang diantaranya adalah mengenai tenaga kerja yang diprioritaskan bagi warga stempat, kompensasi bulanan dan tahunan bagi warga yang dekat dengan pabrik, pemberian sarana air bersih, pemberian kompensasi kesehatan akibat proses produksi pabrik seperti limbah, fasilitas ruang serbaguna yang dibangun oleh pabrik di lahan yang masih kosong, dan pembagian limbah pabrik yang masih memiliki nilai ekonomis bagi warga sekitar.

Dansektor 21 dalam menengahi permasalahan tersebut meminta agar keinginan yang di ajukan oleh warga tidak memberatkan pemilik pabrik. “PT. Guccitex ini akan membantu program Citarum Harum dengan menambah kapasitas IPAL nya dan butuh izin dar warga sekitar. Jika hal tersebut dipersulit maka akan ada beberapa kerugian yang bisa dialami oleh duabelah pihak,” kata Dansektor. “Jika tidak sampai mendapatkan izin dari warga setempat maka akan terjadi pengurangan produksi hingga banyak pemecatan dari pegawai yang mungkin sebagiannya adalah warga setempat.” lanjutnya lagi.

Sementara itu pemilik pabrik Erik mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk membantu program Citarum Harum. “Kami tidak bisa membantu program Citarum Harum jika warga juga tidak membantu kami,” kata Erik. “Saya secara jujur mengatakan bahwa terpaksa melakukan penambahan sarana IPAL karena menjadi tuntutan dari pembeli juga dimana jika sarana IPAL nya tidak memenuhi kriteria maka produk pabrik tidak akan dibeli,” lanjut Erik.

Hasil dari diskusi tersebut hanya satu permintaan dari 14 permintaan warga yang belum diputuskan yaitu mengenai batuan modal kerja bagi warga setempat yang mash menganggur dan pertemuan akan berlanjut seminggu ke depan. “Saya berharap dalam pertemuan minggu depan warga sudah bisa memutuskan agar proses perbaikan sarana IPAL dari pabrik dan beberapa permintaan warga bsa terwujud segera,” pungkas Dansektor 21.[red]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*