EDUPUBLIK, Bandung Barat – Proses seleksi melibatkan Lembaga Pelatihan dan Pendidikan Kepala Sekolah (LP2KS) dari Malang, selaku lembaga yang berwenang dalam hal seleksi calon Kepala Sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyeleksi sebanyak 132 calon Kepala Sekolah (Kepsek) yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang jabatan Kepala Sekolahnya kosong.
Imam Santoso Kepala Dinas Pendidikan KBB mengatakan, di KBB masih banyak jabatan Kepala Sekolah Dasar (SD) yang kosong akibat banyaknya Kepala Sekolah yang pensiun, berdasarkan hasil inventarisasi, terdapat 110 SD yang tersebar di seluruh Kecamatan dan tidak memiliki Kepala Sekolah, oleh karena itu, posisinya dijabat sementara oleh Kepala Sekolah dari SD terdekat.
“Maka berdasarkan kondisi tersebut, kami tahun ini melakukan seleksi, hasil tes administrasi dari jumlah pendaftar sebanyak 176 orang, yang lolos mengikuti seleksi akademik adalah sebanyak 132 orang,” kata Kepala Dinas Pendidikan KBB Imam Santoso, Selasa (31/10/2017), di Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Imam Santoso, tes akademik akan dilakukan selama dua hari mulai Rabu hinggaKamis,(1-2/11/2017), dan nantinya ditindak lanjuti dengan diklat yang dijadwalkan bulan Februari atau Maret 2018, mereka yang ikut seleksi rata-rata usianya di bawah 54 tahun atau usianya tidak lebih dari 56 tahun saat dilantik dengan pangkat golongan 3 C, “Jabatan kepala sekolah yang kosong itu sudah ada yang lebih dari dua tahun, tetapi proses operasional sekolah tetap berjalan,” ujarnya.
Imam Santoso menjelaskan, meskipun data sekolah yang tidak memiliki Kepsek saat ini ada 110, bisa saja tahun depan jumlahnya bertambah seiring adanya Kepsek yang pensiun, oleh sebab itu, jika nanti pada saat seleksi akademik ke-132 calon Kepsek itu lolos, maka sisanya akan masuk ke dalam daftar tunggu, sehingga ketika ada yang pensiun, maka mereka yang telah lolos seleksi sebagai penggantinya.
Imam Santoso mengatakan, tahun 2017 Disdik KBB akan mendapatkan bantuan penganggaran untuk Diklat Kepala Sekolah dari pusat, selama ini biaya tersebut dibebankan ke dalam APBD dan cukup membebani, karena satu Kepala Sekolah membutuhkan anggaran sekitar Rp.40 juta, “Tahun ini kami mendapat bantuan dana untuk Diklat dari pusat senilai Rp.4 miliar lebih, dan itu sangat membantu,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Kepala UPT Pendidikan SD dan Paud Kecamatan Cihampelas Budiyanto mengungkapkan, di wilayahnya terdapat 6 SD yang posisi Kepala Sekolahnya kosong, yaitu SDN Terang, SDN Sadar Galir, SDN Rancairung 5, SDN Lamping Sari, SDN Cihampelas 2, dan SDN Cipatik 3, kekosongan tersebut dikarenaka ada Kepala Sekolah yang meninggal sebanyak tiga orang, pensiun dua orang, dan satu orang dikembalikan menjadi guru, “Untuk SDN Sadar Garil sudah dua tahun kosong, sedangkan yang lainnya posisi Kepala Sekolah sudah kosong di bawah satu tahun,” ujarnya.[ARCOM/red]