
photo credit: (Ki,-ka)Anggota DPRD Kota Bandung Haru Suandharu, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara, Daniel Mutaqien (Golkar), Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum / dok. Akbar
EDUPUBLIK, Bandung – Survei Indo Barometer dilaksanakan di wilayah Provinsi Jawa Barat pada tanggal 11 – 15 Oktober 2017. Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error kurang lebih 3.46%, pada tingkat kepercayaan 95%
Survei dilakukan untuk mengetahui peta dukungan dan profil calon gubernur dan wakil gubernur 2018 di provinsi Jawa Barat. Survei ini juga memotret isu-isu lokal mengenai permasalahan di Jawa Barat serta beberapa isu nasional yang saat ini ramai dibincangkan.
Indo Barometer akhirnya membeberkan skenario versi elit tiga pasang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023, dihadapan Media di acara Press Conference Indo Barometer, Jumat, (3/11/2017), di Hotel Aston Braga jalan Braga Bandung.
Turut hadir, Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara, dan Anggota DPRD Kota Bandung Haru Suandharu.
“Indo Barometer memperediksi Pemilihan Gubernur Jawa Barat akan diramaikan tiga pasangan bahkan empat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat,” kata Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli di awal paparannya, “Hal yang mendasari adalah persepsi elite politik belakangan ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Hadi Suprapto mengatakan, tiga pasang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan meramaikan bursa adalah pasangan Ridwan Kamil (Nasdem, PKB, PPP, Golkar) – Uu Ruzhanul Ulum (PPP) / Daniel Mutaqien (Golkar), Deddy Mizwar (PAN, PKS, Gerindra) – Ahmad Syaikhu (PKS), dan Deddy Mulyadi / Anton Charliyan / Iwa Karniwa (PDI Perjuangan), namun untuk wakil Gubernur belum jelas.
Hadi Suprapto menegaskan, apabila Partai Golkar maju sendiri, maka diprediksi Partai Demokrat dan Partai Hanura mendukung Dedi Mulyadi untuk menjadi calon Gubernur Jawa Barat, “Untuk wakil Dedi Mulyadi bisa saja nama –nama seperti Irfan Suryanagara, Dede Yusuf, dan Iwan Sulandjana muncul,” ujarnya.
“Namun tetap saat ini nama Ridwan Kamil adalah Calon Gubernur Jawa Barat yang paling potensial,” tegas Hadi Suprapto, “Elektabilitas Ridwan Kamil menurut survei Indo Barometer menunjukan angka 46 persen, sedangkan Dedi Mulyadi hanya 19-20 persen, dan Deddy Mizwar turun menjadi 16-17 persen, ini kerja berat bagi Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar,” ungkapnya.
“Trend Deddy Mizwar turun karena Deddy tak mampu memanfaatkan posisi incumbent-nya,” tegas Hadi Suprapto, “Selain itu masyarakat menilai kinerja Deddy Mizwar selama menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat kurang bagus,” ujarnya, “Bandingkan kinerja Deddy Mizwar yang lambat dengan Dedi Mulyadi yang kencang dan Door to Door menemui masyarakat,” ungkapnya, “Tetapi tetap yang paling potensial adalah Ridwan Kamil,” pungkasnya.
Namun Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 masih sangat dinamis, mengingat pelaksanaannya masih di bulan Juni 2018, apalagi jik masing-masing calon telah mendapatkan tiket resmi dari partai politik, maka tidak menutup kemungkinan peta politik di Jawa Barat akan berubah. [red]