hari ini :

Home » Ragam » Dulur saTIA Perangi Hoax Jelang Pemilu 2019

Dulur saTIA Perangi Hoax Jelang Pemilu 2019

EDUPUBLIK, Kab Bandung – Pemilu 2019 akan di gelar dan suasana semakin menghangat maka dalam hal ini pentingnyan pengunaan medsos dan internet secara positif dan bijak demi menangkal berita bohong alias hoax, yang menyebar di masyarakat.

Ketua Umum Dulur saTIA Tonny djanuarsa, ST. Arch yang dikenal dengan nama sapaan Babeh Toni yang membawahi 31 kordinator tiap kecamatan, menyampaikan perkembangan zaman yang semakin maju hingga terciptanya internet merupakan fasilitas positif yang memang ditujukan untuk mendatangkan kebaikan umat manusia. Namun, jika disalahgunakan, dapat memberikan ancaman, khususnya terhadap ideologi bangsa dan Negara juga peradaban.

“Dalam beberapa tahun terakhir ini, apa lagi menjelang pesta demokrasi atau pemilu, isu ujaran kebencian, hoax dan fitnah marak terjadi di mana mana seluruh wilayah Indonesia. Hal ini membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa serta dapat secara masif menimbulkan perpecahan,” kata Babeh dalam keterangannya saat di temui di markasnya Cibaduyut, senin (25/2/2019).

Menurutnya, isi medsos atau media sosial kini, terutama jelang Pemilu 2019 , sangat membuat miris. Kita sebagai Bangsa Indonesia rasanya semakin terpolarisasi terhadap pandangan dan pendapat yang tidak rasional.

Maka khususnya menghadapi Pemilu 2019, lanjut dia, masyarakat tidak terlalu peduli menggunakan sosial media untuk mencari visi misi, rekam jejak, serta program dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden serta calon legislatif. Tetapi lebih tertarik dengan hal yang berbau ujaran fitnah kebencian, dan hoax.

“Saat ini kita masuk dalam tahun politik, penyebaran hoax, ujaran kebencian, dan isu SARA serta fitnah, dapat merusak demokrasi kita, maka harus kita jaga supaya tidak merusak demokrasi kita,” kata Babeh

“Dulur saTIA sebagai komunitas persaudaraan dan kesetiaan nyatakan perang terhadap hoax dan mari kita cegah penyebaran konten negatif dengan menggunakan internet secara positif dan sehat. Dan ingat internet negatif ada konsekuensi hukumnya,” sambung dia.[sa]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*