EDUPUBLIK, Bandung – “Prahara pasca penetapan Setya Novanto Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai tersangka Korupsi E-KTP yang penuh drama, mengusik rasa keadilan dan akal sehat rakyat Indonesia. Perilakunya sebagai seorang pemimpin partai politik terbesar ke dua dan lembaga kekusaan negara di Republik ini telah mencoreng nama bangsa dimata dunia internasional. Partai Golkar sebagai aset bangsa tidak bisa diabaikan kehadirannya, yang selama ini telah mendapat tempat di hati rakyat Indonesia sebagai pemilihnya perlu untuk diselamatkan dalam menjaga stabilitas politik nasional”.
Demikian kutipan dari petisi yang tersebar melalui situs change.org sejak 19 November 2017 . Hingga saat ini, petisi itu telah mencapai lebih dari 15.000 penandatangan.
Maka Aat Safaat Hodijat sebagai inisiator petisi, dan juga wakil sekertaris DPD Golkar kota Bandung mengatakan pada konferensi pers yang di gelar pada Selasa, (28/11/ 2017) di DPD Partai Golkar Kota Bandung, Jalan Pelajar Pejuang Bandung, Partai Golkar harus melakukan secepat-cepatnya Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) sebagai aksi penyelamatan partai, dari hasil pantauan beberapa lembaga survei yang saat ini elektabilitas Golkar terjadi penurunan drastis.
” DPP Partai Golkar harus cermat menanggapi keinginan masyarakat agar tidak ada reaksi gelombang yang dahsyat, jangan sampai partai ini ditanggapi bubar oleh pemilih Golkar”, ujarnya.
Disinggung akan adanya pergantian kepemimpinan, kata Aat bisa saja terjadi perubahan politik tersebut, namun tidak keluar dari marwah politik partai Golkar.
“Karenanya lewat revolusi digital ini golkar bisa melakukan perubahan,apakah itu akan terjadi kepemimpinan yang bisa menyelematkan Golkar ? Karena Masih banyak kader pemimpin yang dicetak Golkar”, pungkasnya [red]