EDUPUBLIK, Bandung – Danlanud Husein Sastranegara, Kol Pnb. Iman Handojo S.Ikom mendukung langkah Silat Sunda Institute dalam memperjuangkan program seni bela diri Pencak Silat Indonesia mendapatkan pengakuan dari Unesco sebagai warisan budaya Indonesia. Salah satu bentuk dukungan yang ditunjukkan Danlanud Husein Sastranegara melalui pertunjukkan seni bela diri pencak silat kolaborasi antara prajurit TNI AU dengan Pesilat dari Perguruan Silat Sunda Institute dalam acara Bulan Dirgantara HUT Ke 72 TNI AU di Appron Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung (25/3/2018).
Danlanud Husein Sastranegara Kol Pnb. Iman Handojo S.Ikom juga menegaskan dukungan itu tak hanya hari ini saja, rencananya dalam rangka Hari Bhakti TNI AU pada bulan Juli 2018 mendatang, dirinya akan kembali menggelar pertunjukkan yang lebih besar dengan menggandeng lebih banyak personil untuk dilibatkan dalam parade pertunjukkan seni pencak silat Indonesia.
“Kalo pertunjukkan pencak silat hari ini kan cuma embrio saja, rencananya bulan juli mendatang akan diadakan kegiatan yang lebih besar lagi khusus untuk pertunjukkan pencak silat dengan personil yang lebih banyak,” terang Iman Handojo.
“Kalo bisa bukan hanya Tni dan pesilat saja yang nanti terlibat, diharapkan masyarakat kota Bandung juga bisa ikut bergabung dalam pertunjukkan pencak silat nanti,” sambung Danlanud.
Dukungan yang diberikan Danlanud Husein Sastranegara terhadap Silat Sunda Institute ini rupanya sudah dilaporkan kepada pimpinan TNI AU dan mendapatkan respon yang baik.
“Ini sudah dilaporkan kepada pimpinan, dan alhamdulillah mendapat dukungan. Selain itu, pihak Bank BJB juga kebetulan saat ini tengah konsen terhadap kelestarian budaya, jadi akan mendukung juga kegiatan pada juli mendatang,” tukas Kol Pnb. Iman Handojo S.Ikom.
Sementara itu, Pimpinan Silat Sunda Institute Indonesia, Aom Roedy Wiranatakusumah SH, usai memimpin pertunjukkan pencak silat yang bekerjasama dengan prajurit TNI AU dalam rangka memeriahkan perayaan HUT Ke 72 TNI AU mengucapkan terimakasih kepada TNI AU dan Bank BJB karena telah ikut mendukung dan mendorong program seni bela diri pencak silat Indonesia agar diakui sebagai warisan budaya Tak Benda oleh Unesco.
Menurut Aom Roedy, menjadi sangat spesial untuk kali ini, karena TNI AU merupakan salah satu entitas pemerintah yang mendorong program tradisional pencak silat agar warisan budaya dunia ini dapat diterima oleh unesco. “Oleh karena itu, peran daripada TNI AU dan Kami sebagai pelestari budaya tradisional pencak silat bekerja bersama untuk mensukseskan program ini, agar nilai budaya terbenda ini tetap menjadi milik indonesia.” tuturnya.
“Ini adalah tahun-tahun kritis bagi indonesia agar dinilai oleh Unesco untuk tetap bisa mempertahankan dan memperkuat tradisi pencak silat Indonesia,” tambah Aom Roedy.
Rencana penyelenggaraan event yang lebih besar di Lanud Husein Sastranegara pada bulan Juli mendatang, Aom Roedy memberikan beberapa informasi bahwa akan ada pertunjukkan kolosal pencak silat yang melibatkan 1000 hingga 2000 para pesilat yang tergabung dari TNI AU dan anggota pesilat lainnya. “Itu merupakan satu agenda besar agar Unesco melihat bahwa Kami tidak berhenti selama tahun 2018 ini, karena setelah itu Kami akan menutup kegiatan dengan International Pencak Silat Camp di Batu Karas Pangandaran pada Nopember mendatang ” jelas Aom Roedy.
Selain itu, kata Aom Roedy, Silat Sunda Institute Indonesia akan mengajukan satu permohonan kepada Bapak Kepala Staff Angkatan Udara (Kasau) untuk senantiasa bersedia menjadi sosok Kasepuhan Silat Sunda Institute Indonesia sebagai bapak (orangtua:red) Kami yang bisa mendampingi program-program Kami dan membuat program untuk TNI AU sebagai duta pencak silat dunia,” pungkas Aom Roedy Wiranatakusumah.
Selain mendapatkan dukungan dari Danlanud Husein Sastranegara, bentuk dukungan juga datang dari para jurnalis yang tergabung dalam Jurnalis Bela Negara (JBN). Selama ini, kata Don Seca, selain mendukung anti Hoax, Kami juga merasa perlu mendukung langkah Silat Sunda Institute dalam memperjuangkan programnya, yakni agar warisan seni budaya pencak silat Indonesia diakui oleh Unesco.
“Kami akan mendorong program ini, karena kami merasa ini adalah bagian dari bela negara. Budaya adalah salah satu warisan yang perlu dijaga dan dilestarikan, untuk itu pengakuan dari Unesco akan lebih memperkuat dan memberi pengaruh besar bagi generasi mendatang untuk bangga dalam menjaga dan melestarikannya,” Jelas Don Seca, Sekjen JBN.
“Dukungan yang kami berikan berupa publikasi mungkin tidak banyak memberi pengaruh terhadap apa yang di cita-cita kan dari program ini. Tapi bagi Kami, sekecil apapun bisa kami lakukan untuk kepentingan bangsa itu jauh lebih baik daripada Kami tidak melakukan apa-apa,” pungkas Don Seca.[red]