EDUPUBLIK, Cianjur – Dalam rangka penumbuhan budi pekerti bagi peserta didik SMA/SLB dan MA di Jawa Barat, Dinas Pendidikan Jawa Barat Menggelar acara Millenial Camp dengan mengusung thema “Pencegahan Radikalisme Di Kalangan Pelajar” di Bumi Perkemahan Bukit Golf Cibodas Sindangjaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur pada hari Selasa (19/11/2019). Dalam acara tersebut hadir sekitar 1400 peserta yang terdiri dari siswa SMA/SMK/SLB dan MA dari 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat.
“Dalam istilah kami di TNI, kami sudah membedakan radikal menjadi 3 yaitu radikal kanan (raka), radikal kiri (raki) dan radikal lainnya (rala). Dan yang paling harus diwaspadai adalah bahaya laten yang merupakan faham komunis yang masuk dalam kategori radikal kiri,” kata Kolonel Inf. Yusep Sudrajat saat menjadi nara sumber (narsum) dalam acara Milenial Camp di bumi perkemahan Cibodas Gunung Gede kabupaten Cianjur.
Acara yang dimulai sejak pagi dan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini digelar untuk memberikan wawasan yang baik mengenai radikalisme dari beberapa narasumber yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang sudah mumpuni bagi para peserta. Narasumber yang hadir memberikan paparan mengenai radikalisme tersebut adalah dari Kepolisian, Kodam III Siliwangi, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Media, Kementrian Agama, dan Organisasi United Nation Generation Program.
Kolonel Inf. Yusep Sudrajat yang mewakili Pangdam IIl Siliwangi Mayjen Nugraho Budi Wiryanto memberikan paparan mengenai radikalisme yang telah lama di indikasi oleh TNI. “Radikal yang harus diwaspadai adalah komunis yang telah kita ketahui pernah mencoba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis,” kata Kolonel Inf. Yusep Sudrajat “Selain itu juga kalian harus berhati-hati dengan kelompok radikal kanan yang mencoba mengubah ideologi Pancasila dengan khilafah seperti DITII, lalu ISIS dan kelompok-kelompok beragama Islam,” lanjutnya lagi.
Menurut Kolonel Inf. Yusep, kita sudah memiliki ideologi yang sangat tepat dan sudah di sepakati oleh para pendiri bangsa ini yaitu Pancasila yang selama ini berhasil menjaga kestuan negara Republik Indonesia. “Kalian harus berhati-hati dengan kelompok-kelompok seperti itu dan ada lagi radikal lain yang berasal dari komunitas seperti geng motor dan semacamnya,” papar Kolonel Inf. Yusep.
Dalam kesempatan tersebut Kolonel Inf. Yusep berharap agar dalam acara ini para peserta mampu menyimak dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Berbicara radikal berarti berbicara masa depan kalian,”pungkasnya.[red]