EDUPUBLIK, Kab. Bandung – Satgas Citarum Harum Sektor 7 berencana akan menutup aliran limbah cair di saluran anak Sungai Cisuminta, Cisirung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang selama ini ditengarai menjadi salasatu sumber pencemaran ke Sungai Citarum.
Hal ini dikatakan oleh Komandan Sektor 7 Satgas Citarum Kolonel Kav Purwadi kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui selulernya, pada hari, Minggu (22/7/2018) siang, “Besok, Senin, kami akan menutup saluran Cisuminta itu. Kami sudah melakukan pengecekan dan menelusuri selama beberapa hari ini sumber dari aliran limbah tersebut, namun hingga kini belum diketahui berasal dari mana dan belum ada pabrik yang bertanggungjawab. Limbah yang dibuang ke saluran Cisuminta itu berwarna pekat dan juga berbau, bahkan saat pengecekan kemarin tampak masih hangat,” ungkap Dansektor.
Dilanjutkan oleh Dansektor, “Kita akan cor, kita akan lihat, pabrik mana yang akan terganggu dengan penutupan tersebut,” tegas Dansektor, Kolonel Kav Purwadi.
Pantauan wartawan saat mengunjungi lokasi yang berdampingan dengan pemakaman umum itu, saluran parit di bagian akan dicor kedalamannya lebih dari 1,5 meter dengan lebar sekitar dua meter. Kondisi airnya yang keluar dari situ berwarna pekat dan mengeluarkan bau limbah yang menyengat.
Tanggapan PT MCAB Terkait Pengecoran Yang Akan Dilaksanakan Satgas Citarum Dialiran Cisuminta
Lokasi parit yang akan ditutup dengan cara dicor oleh jajaran satgas tersebut tepat berada di sebrang IPAL komunal yang dikelola oleh PT MCAB (Mitra Citarum Air Biru). “Ya, hasil pengolahan limbah kami juga dibuang melalui aliran Cisuminta itu,” kata Manager Operasional PT MCAB, Nur Setiawan, saat dimintai keterangannya oleh wartawan saat berada disekitar lokasi. Nur Setiawan sempat membantah jika limbah yang mengalir ke Cisuminta tersebut yang berwarna pekat dan berbau itu berasal dari IPAL komunal yang dikelolanya. “Selain dari IPAL PT MCAB, aliran tersebut juga digunakan oleh masyarakat yang berasal dari Sungai Cikapundung,” katanya.
Menyikapi penutupan yang akan dilakukan oleh pihak Satgas Citarum, Nur Setiawan mengaku akan mengoptimalkan pompa yang dimiliki untuk mengalirkan hasil olahan IPAL komunal tersebut yang pipanya langsung menuju ke Sungai Citarum. “Saat ini ada 2 pompa yang bisa dioperasikan untuk mengalirkan hasil olahan limbah di IPAL kami yang pipanya langsung ke Sungai Citarum. Hal itu untuk mengantisipasi saat aliran Cisuminta ditutup, air akan berbalik dan membanjiri fasilitas IPAL,” ujarnya kepada awak media. [Red]