EDUPUBLIK, Bandung – Bolehlah ini penampilan tokoh Jabar Eka Santosa yang tak biasa. Konteksnya, kali ini penuh dengan unsur budaya, dan pewarisan nilai-nilai Kesundaan.
Tepatnya pada Sabtu malam, 13 Oktober 208 di ‘padepokan seni’ Saung Udjo di Jl. Padasuka Kota Bandung. Para juri yakni Chandra Udjo, Ella Sukmini, S.Sn., M.Sn., Diana Novitasari, Erna Hernawati, dan tokoh Jabar Eka Santosa, menilai dengan cermat penampilan aneka seni buddaya Sunda dari 30 peserta se Jabar.
Jelasnya ini ‘Unjuk Kabisa Pamilon Wanoja Jajaka Budaya Jawa Barat’. Ajang ini sudah yang ke tiga kalinya digelar dengan sukses.
“Ini tahapan yang menentukan. Pada 19 hingga 21 Oktober 2018, peserta masuk karantina di Kawasan Eko Wisata dan Budaya Alam Santosa Pasir Impun Kabupaten Bandung. Lokasi ini milik Pak Eka Santosa,” kata Dudih Sutrisman sebagai representasi penyelenggara, sambil menambahkan – “Grand finalnya pada 27 Oktober 2018 di Gedung Sunan Ambu di Kota Bandung.”
Warisan Budaya Sunda
Menariknya di ajang ini Kepala UPTD Disparbud Jabar, Casmadi bersama Eka Santosa seakan seia sekata dalam hal semangat pewarisan budaya, dalam gelaran pencarian bakat berbasis adat dan budaya Sunda.
“Ajang ini esensial, mengingatkan visi dan misi Perda No. 5/2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara di Jabar,”‘ papar Eka sambil mengingatkan – “Perda ini dulu tumbuh saat saya jadi Ketua DPRD Jabar. Harapannya, justru makin digalakkan demi menangkal efek liar globalisasi.”
Rasa gembira Eka selaku juri di ajang ini yang malam itu diapresiasi ratusan penonton, tatkala ditanya, bagaimana perasannya?
“Sangat menggembirakan melihat animo generasi muda Jabar. Ajang tadi, sungguh mencerahkan. Intinya, hurip Sunda dan pasti beprospek cerah,” pungkasnya dengan rona wajah bungah. (HS/MG)